Senin, 10 Oktober 2022

Arti Dasar dan Peran Perpustakaan Desa

 


Arti Dasar Perpustakaan Desa

Kita tentu sama-sama tahu bahwa perpustakaan desa adalah perpustakaan yang berada di pedesaan, di bawah naungan pemerintah desa. Namun lebih dari itu, pada Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 3 Tahun 2001 dijelaskan bahwa perpustakaan Desa/Kelurahan adalah perpustakaan masyarakat sebagai salah satu sarana/media untuk meningkatkan dan mendukung kegiatan pendidikan masyarakat pedesaan, yang merupakan bagian integral dari kegiatan pembangunan desa/kelurahan.

Sudah sejak lama kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya literasi belum merata, termasuk keberadaan perpustakaan desa. Mereka menganggap perpustakaan hanya lembaga formal yang tidak jauh beda dengan sekolah, kampus, dan sebagainya. Paradigma kurang tepat itu dibangun atas dasar keterasingan dan ketidaktahuan mereka terhadap pentingnya perpustakaan desa. Padahal dengan adanya perpustakaan desa, pengetahuan masyarakat akan semakin meningkat dan kesejahteraan pun akan terbangun melalui penerapan pengetahuan yang mereka dapatkan melalui buku-buku yang ada. Sebut saja buku budidaya dan teknologi pertanian yang tentu saja akan mampu meningkatkan hasil panen masyarakat lebih tinggi lagi, demikian pula dengan keterampilan tangan, usaha kuliner, dan sebagainya.

Hal di atas dibuktikan melalui data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2006, yang menunjukkan bahwa masyarakat kita masih belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama untuk mendapatkan informasi. Masyarakat lebih banyak tertarik dan memilih menonton TV (85,9%), radio (40,3%), dan membaca koran hanya 23,5%. Sehingga pada tahun 2007 pemerintah mengeluarkan amanat melalui Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, dengan maksud agar layanan perpustakaan semakin digalakkan dan minat baca masyarakat semakin tumbuh pesat. Masyarakat pun diberi hak untuk mendirikan dan/atau menyelenggarakan perpustakaan, sebagaimana disebutkan dalam pasal 5 poin 1. Bahkan di pasal yang sama pada poin 2, dikatakan bagi masyarakat di daerah terpencil, terisolasi, atau terbelakang sebagai akibat faktor geografis berhak memperoleh layanan perpustakaan secara khusus. Untuk itu, ditegaskan dalam Pasal 16 bahwa di antara penyelenggara perpustakaan bukan hanya perpustakaan nasional dan daerah saja, melainkan juga perpustakaan desa dan perpustakaan masyarakat (taman baca masyarakat).

Gaung gerakan literasi tingkat pedesaan saat ini sudah cukup membuahkan hasil. Dalam Rakornas Perpustakaan Nasional tahun 2020 disebutkan bahwa jumlah perpustakaan desa secara nasional tercatat sebanyak 33.929 dari 83.441 desa/kelurahan seluruh Indonesia. Itu artinya sudah 40 persen desa yang tersentuh dunia literasi. Memang angka itu patut disyukuri sebagai pertanda literasi pedesaan mulai berkembang, namun harus kita akui masih jauh dari target ideal yang diharapkan. Terlebih jika kita telisik lebih mendalam, apakah 33.929 perpustakaan desa tersebut merupakan perpustakaan ideal sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, dan apakah kehadirannya sudah benar-benar mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat desa? Mari kita tebarkan virus gerakan literasi desa dengan perpustakaan desa yang ideal.


Peran Perpustakaan Desa

Perpustakaan desa memiliki peran yang sangat berdampak positif bagi masyarakat sekitarnya. Peran tersebut antara lain:

1. Membantu pemerintah dalam merealisasikan program wajib belajar dan pendidikan seumur hidup bagi seluruh lapisan masyarakat.

2. Menjamin tersedianya kebutuhan informasi masyarakat dalam berbagai bidang, seperti bidang pertanian, perikanan, peternakan, kepemudaan, ekonomi kreatif, perindustrian, kerajinan tangan, pengolahan sumber daya alam, pemasaran dan lain-lain.

3. Membangun budaya dan minat baca masyarakat agar mereka mampu berkembang dan hidup secara mandiri.

4. Sebagai tempat menyimpan seluruh dokumentasi kekayaan budaya lokal masyarakat.

5. Menyediakan tempat hiburan alternatif yang bermanfaat, menarik dan menyenangkan.

Senin, 03 Oktober 2022

Penggunaan aplikasi open source Mozilla Firefox



 Pengertian Mozilla Firefox

Mozilla Firefox adalah web browser atau peramban web yang dapat digunakan dibeberapa sistem operasi dan memiliki sifat open source. Mozilla Firefox dapat diakses pada sistem operasi Widows, Linux dan Mac OS X serta memiliki sifat yang terbuka pengembangannya.

Mozilla Firefox menjadi salah satu web browser terlaris selain pesaingnya seperti Google Chrome dan Opera. Alasan ia menjadi yang terlaris, karena Mozilla Firefox memiliki kecepatan untuk mengakses informasi dengan baik dan dan teruji keamanan serta privasi penggunanya.. Mozilla Firefox merupakan Browser yang sudah lama merajai dunia prambanan browser dan tentunya saingan terberatnya yaitu Google Chrome dan Internet Explorer yang terus menerus melakukan perbaikan dari segala fitur yang ada didalam browser masing-masing. Demi tetap menjaga agar Mozilla Fiefox tetap menjadi yang terbaik di dunia Browser mereka selalu melakukan perbaikan-perbaikan agar browser ini selalu menjadi yag terbaik.

Browser internet yang sangat populer ini disisi lain memiliki beberapa kelemahan disamping berbagai kelebihan yang dimilikinya. Walaupun demikian mozilla firefox tetap menjadi browser handal dan menjadi populer yang masih banyak digunakan oleh pengguna internet.

Jadi apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh browser mozilla firefox ini? Melalui artikel ini saya akan memberikan penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan mozilla firefox sebagai browser untuk mengakses internet pada berikut ini.


kelebihan Mozilla firefox

1.penggunaan internet sangat baik dan sangat terpopuler di semua kalangan

2.Perkambangannya sangat pesat

3.Teruji keamanan serta privasi penggunanya lebih ampuh dari browser yang lain

4.Memiliki beragam add on yang banyak dan terus dikembangkan oleh pemiliknya dan para pengembang di seluruh dunia (Betatester).

5.Konfigurasi browser yang lebih lengkap dibandingkan dengan Internet Explorer.

6.Ukuran aplikasi yang relative kecil, yaitu sekitar 4,7 MB, dibanding IE yang dapat mencapai 80 MB. 

7.Penampilan halaman yang lebih ringkas luas dan area toolbar lebih ringkas.


Kekurangan Mozilla Firefox

1.Waktu yang lama saat menjalankan program pertama kali.

2.Adanya kebutuhan terhadap add on agar dapat berfungsi optimal, melihat keganasan para cracker setelah mengetahui tingkat popularitasnya yang tinggi.

3.Update firefox berarti mendownload versi barunya, lain degnan IE yang cukup upgrade saja.

4.Waktu proses halaman situs tertentu lebih lambat, diperkirakan karena masalah kompatibilitas atau kesesuaian antara pengkodean halaman situs dengan browser Mozilla Firefox.

5.Mozilla Firefox tidak terintegrasi dengan Outlook dan Outlook Express, beberapa fasilitas e-mail tidak berjalan dengan baik. Bahkan beberapa formulir online tidak merespon penekanan tombol Enter.


Minggu, 25 September 2022

Pengembangan Perpustakaan Digital Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Minat Baca


Pada jaman modern saat ini tidak dipungkiri kemajuan teknologi pun meningkat sesuai perkembangan jaman. Informasi pun dengan mudah diaksses dari berbagai media. Internet merupakan jaringan global yang menghubungkan komputer yang satu dengan lainnya diseluruh dunia. Dengan Internet, komputer yang saling terhubung untuk dapat berkomunikasi, barbagi dan memperoleh informas. Melalui media internet sangat diminati oleh semua orang, mulai dari mencari informasi, teman, atau hanya sekadar mencari hiburan lewat media maya seperti ngegame, bermain dengan berbagi jejaring sosial dan lain lain. Internet pun sudah menjadi suatu kebutuhan bagi para pelajar untuk mencari tugas sekolah. Pendidikan di Indonesia sudah mendominasi dalam pemanfaatan terhadap teknologi informasi yang sedang berkembang pesat. Hal ini yang menimbulkan kemajuan dan efektifitas dalam kemajuan pendidikan itu sendiri. 

 Pendidikan pula merupakan masalah utama yang dihadapi bangsa kita di era globalisasi ini, yaitu masih rendahnya tingkat kualitas sumberdaya manusia. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah pengembangan minat baca dan kebiasaan membaca. Dari fakta tersebut, perpustakaan merupakan tempat untuk mengembangkan minat baca dan kebiasaan membaca. Hal ini dilatari oleh peran dan fungsi perpustakaan sebagai pusat pengembangan minat baca. Secara lebih rinci, Widiasa (2007) menyebutkan tugas pokok perpustakaan, yaitu 
 1. Menghimpun bahan pustaka yang meliputi buku dan nonbuku sebagai sumber informasi,
 2. Mengolah dan merawat bahan pustaka, dan 
3. Memberikan layanan bahan pustaka. 

 Salah satu upaya pengembangan minat dan kegemaran membaca adalah adanya distribusi buku. Perpustakaan sendiri bertujuan memberi bantuan bahan pustaka atau buku yang diperlukan untuk para pemakai. Buku merupakan salah satu syarat mutlak yang diperlukan untuk pengembangan program, pengembangan minat, dan kegemaran membaca, khususnya bagi anak anak kecil yang tentunya belum begitu banyak mengenal teknologi informasi. Artinya, bahwa fungsi buku memberikan tempat tersendiri bagi pengembangan anak. Hal inilah yang kemudian berimplikasi pada semakin maraknya industri perbukuan atau penerbit di Indonesia secara khusus dan dunia perbukuan secara global.

 Secara lebih umum, Yusuf dan Suhendar (1:2005) menyatakan bahwa perpustakaan adalah suatu tempat yang didalamnya terdapat kegiatan penghimpunan, pengelolaan, dan penyebarluasan (pelayanan) segala macam informasi, baik tercetak maupun yang terekam dalam berbagai media seperti buku, majalah, surat kabar, film, kaset, tape recorder, video, komputer, dan lain-lain. 

 Pemanfaatan Teknik Informasi dan Komunikasi dapat diterapkan dalam modul pembelajaran. Perpustakaan digital menjadi salah satu solusi akan mahalnya buku buku cetak di Indonesia. Biasanya guru hanya menjelaskan materi di papan tulis dan sumber utamanya tetaplah buku cetak yang harganya mahal dan belum tentu semua materi di dalamnya akan dipelajari oleh peserta didik. 

 Kementerian Komunikasi dan Informasi menjamin bahwa seluruh kecamatan di indonesia telah tersambung dengan jaringan internet hingga akhir tahun 2012, sesuai dengan progrm Penyediaan Layanan Internet Kecamatan (PLIK). Kementerian Komunikasi dan Informatikan juga telah menggelar program layanan internet kecamatan (PLIK) sebanyak 5.748 titik di setiap ibu kota kecamatan yang termasuk dalam wilayah universal telekomunikasi. 

 Perpustakaan digital adalah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan obyek informasi yang mendukung akses obyek informasi tersebut melalui perangkatan digital (Sismanto, 2008). Layanan ini dpat mempermudah kita dalam mencari informasi seperti dokumen, gambar dan database dalam format digital dengan cepat, tepat dan akurat. Dalam perpustakaan digital tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan sumber sumber lain dan pelayanan informasinya terbuka bagi pengguna di seluruh dunia. 
Koleksi perpustakaan digital tidaklah terbatas pada dokumen elektronik pengganti bentruk cetak saja, ruang lingkup koleksinya sampai pada artefak digital yang tidak bisa digantikan dalam bentuk tercetak. 

 Proses pembuatan Perpusstakaan digital menurut Suryandari (2007), terdapat proses digitalisasi yang terdiri dari tiga kegiatan utama, yaitu: 
 1. Scanning, yaitu proses memindah dokumen dalam bentuk cetak dan mengubahnya kedalam bentuk berkas digtal, contohnya seperti berkas PDF. 
2. Editing, yaitu proses mengolah berkas PDF didalam komputer dengan cara memberikan catatan kaki, hyperlink, daftar isi dan sebagainya. Proses OCR (Optical Character Recognition) dikatergorikan pula kedalam proses editing. OCR adalah sebuah proses yang mengubah gambar menjadi teks. 
3. Uploading, yaitu proses pengisian (input) metadata dan meng-upload berkas dokumen tersebut ke digital library. Berkas yang di-upload sudah dalam berkas PDF yang telah melalui prose editing. Dibagian akhir, ada dua buah server. Server pertama yaitu sebuah server yang berhubungan dengan internet, berisi seluruh metadata dan full text karya akhir yang dapat diakses oleh seluruh pengguna didalam Local area Network (LAN) perpustakaan yang bersangkutan. Sedangkan server kedua adalah sebuah server yang terhubung ke internet, berisi metadata dan abstrak karya tersebut. Pemisahan kedua server ini bertujuan untuk keamanan data. Dengan demikian, full text sebuah karya hanya dapat diakses dari LAN, sedangkan melalui internet, sebuah karya dapat diakses.
 
Beberapa keunggulan perpustakaan digital yaitu: 
1. Long distance service, artinya dengan perpustakaan digital, pengguna bisa menikmati layanan sepuasnya, kapanpun dan dimanapun. 2. Akses yang mudah. Akses pepustakaan digital lebih mudah dibanding dengan perpustakaan konvensional, karena pengguna tidak perlu dipusingkan dengan mencari di katalog dengan waktu yang lama. 
3. Murah(cost efective). Perpustakan digital tidak memerlukan banyak biaya. Mendigitalkan koleksi perpustakaan lebih murah dibandingkan dengan membeli buku. 
4. Publikasi karya secara global. Dengan adanya perpustakaan digital, karya-karya dapat dipublikasikan secara global ke seluruh dunia dengan bantuan internet.

 Selain keunggulan, perpustakaan digital juga memiliki kelemahan, yaitu 
1. Tidak semua pengarang mengizinkan karyanya didigitalkan. Pastinya, pengarang akan berpikir pikir tentang royalti yang akan diterima bila karyanya didigitalkan.
 2. Masih banyak masyarakat Indonesia yang buta akan teknologi. Apalagi, bila perpustakaan digital ini dikembangkan dalam perpustakaan di pedesaan.
 3. Masih sedikit pustakawan yang belum mengerti tentang tata cara mendigitalkan koleksi perpustakaan. Itu artinya butuh sosialisasi dan penyuluhan tentang perpustakaan digital.

 Perpustakaan digital dan perpustakaan biasa pastilah mempunyai kelebihan dan kelemahan masing masing. Perbedaan perpustakaan biasa dan digital terlihat pada keberadaan koleksi. Koleksi perpustakaan digital tidah harus berada di sebuah tempat fisik, sedangkan koleksi perpustakaan biasa terletak pada sebuah tempat yang menetap, yaitu perpustakaan. Selain itu konsepan dari kedua perpustakaan juga terdapat perbedaan ,konsep perpustakaan digital identik dengan internetr atau komputer, sedangkan konsep perpustakaan biasa adalah buku buku yang terletak pada suatu tempat. Perpustakaan digital dapat dinikmati pengguna dimana saja dan kapan saja, sedangkan pada perpustakaan biasa pengguna menikmati di perpustakaan denngan jam jam yang telah diatur oleh kebijakan organisasi perpustakaan.

introvert pen bucin

2021 gua pdkt selama dua tahun dan skrg gua masih gamonin dia dan nangisin dia 2021 dimana gua kenal dengan seorang gadis gua gatau dia ini...